KONGRES LUAR BIASA PEMUDA INDONESIA HARUS DI LAKSANAKAN KEMBALI SEBELUM PERGANTIAN PRESIDEN


Bogor, www.news.kominfo.co.id

Menjadi tamu di negri sendiri adalah polemik yang meluas saat ini. Para Pemuda tidak mendapatkan ruang untuk berperan aktif mengembangkan potensi diri guna mendapatkan lapangan kerja tampa permainan kontrak dengan syarat syarat yang selalu merugikan para pemuda saat ini. Juga tidak mendapatkan kesempatan untuk berkiprah dalam memanfaatkan peluang guna menjadi pengusaha. Sistem dan peraturan yang ada tidak ada satupun yang menyediakan peluang agar bisa membina para pemuda pemudi bisa ikut mengembangkan kemampuannya. Tidak ada investasi negara di dunia wirausaha untuk para pemuda generasi bangsa. Sekolah yang ditempuh dengan lelahnya menyelami pelajaran serta mahalnya biaya kuliyah guna memiliki ijazah S1 atau S2. Agar mendapatkan pekerjaan yang diharapkan akan diraih dengan jalan yang lurus tetapi hanya mimpi belaka. Kini lapangan pekerjaan di negri ini melalui mekanisme Kontrak dengan aturan yang dipersulit serta harus menggunakan pelicin. 

Sumpah Pemuda menjadi simbolisasi awal perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan. Kini Pemuda menghadapi krisis lapangan pekerjaan dan kehilangan kemerdekaan dalam meraih lapangan pekerjaan atau usaha yang sesuai harapan pemuda yang ada. Hingga belum terbukti bahwa pemerintah yang telah berkuasa dua periode memberikan perhatian kepada pemuda pemudi Indonesia dengan mudahnya mencari lapangan kerja atau usaha. Hal ini di sampaikan oleh Prof Sutan Nasomal kepada media (30/10/2023)

Kita juga sering melihat pemuda pemudi saat ini yang menjadi penghuni perempatan lampu merah menjadi pengamen atau badut badut lucu guna mendapatkan sekedar receh untuk sebungkus nasi. Pelangi indah di negri ini yang menjadi senyum indah cakrawala Nusantara sebagai simbol langit sedang menyapa para generasi bangsa telah pergi entah kemana. Wajah pemuda yang mencari kerja hanya mendapatkan satu pintu kesempatan yang tersedia hanya sebagai buruh kontrak. 

Pemuda-pemudi yang turut andil dalam Sumpah Pemuda rela berkorban waktu, tenaga, dan harta untuk menyatukan bangsa agar negara ini makmur dan masyarakatnya sejahtera tetapi mengapa hanya menjadi buruh kontrak kesempatan yang ada dan memperkaya perusahaan perusahaan asing yang telah membuka pabrik pabrik besar ditanah air kita. Tidak adakah pemuda Nusantara yang menjadi pengusaha hebat dan mampu membangun industri industri raksasa milik sendiri yang bisa jutaan pemuda pemudi Indonesia yang sebenarnya lebih berkualitas cerdas dari pada orang asing dan diserap dapat bekerja ditanah tempat kelahiran sendiri.

Kongres Luar Biasa Pemuda Indonesia harus di laksanakan kembali agar para calon pemimpin masa depan memberikan atensi besar atau berjanji serta mengutamakan kepentingan Pemuda Pemudi Indonesia guna lapangan kerja yang sangat bagus dan bukan sebagai buruh bisa tercipta seluas luasnya. 
Lapangan kerja bukan untuk kepentingan wna. Serta para ahli dunia pendidikan saat ini harus mampu menanamkan semangat mandiri dan menghapus karakter mental yang menghalalkan semua cara agar rencananya berjalan lancar demi kepentingan pribadi atau kelompoknya serta harus malu untuk menjadi kuli dan memperkaya pihak asing yang mengeruk kekayaan di tanah air sendiri kemudian memiskinkan generasi muda. 

Dengan perjuangan tersebut, kita bisa memaknai dan mengajarkan bahwa dengan rasa kesatuan dan persatuan, bangsa Indonesia mampu mengatasi rintangan hingga mampu merdeka dari penjajahan di masa lalu atau di masa depan baik di bidang ekonomi politik sosial budaya hukum pembangunan atau religi. Membuka kemerdekaan cara berfikir dan bersikap menentukan garis masa depannya pemuda pemudi Indonesia

Semangat para pemuda dalam Sumpah Pemuda mengajarkan generasi muda saat ini untuk senantiasa memiliki semangat juang dan siap melakukan action agar kemampuan muda mudi saat ini mampu bersaing dengan muda mudi dari negara lain. Kesempatan Pemuda menjadi Petani sukses harus di siapkan. Kesempatan Pemuda menjadi pengusaha yang mandiri dan bisa menjadi pengembang usaha mikro dan makro harus terbuka seluas luasnya untuk anak negri sendiri dan bukan untuk pihak asing. Kesadaran semua pihak pemuda Indonesia harus kembali mengambil kesepakatan ini. Jangan dibiarkan sistem yang salah berjalan terus dipermainkan oleh para oligarki sehingga negara yang kaya raya ini masyarakatnya semakin terpuruk miskin. 

Para pemuda di Nusantara terkenal bukan pemuda pemalas tetapi para pekerja keras dan di siplin karena itu banyak perusahaan asing yang mudah menerima pemuda Indonesia. Sudah cukup permainan sistem yang salah saat ini membelenggu para pemuda pemudi Indonesia yang di miskinkan dalam banyak aspek dan politik.

Kesadaran Pemuda saat ini bahwa bukan konsumsi seremonial isi Sumpah Pemuda. Maka pemuda harus menjadi contoh nyata bagaimana semangat berjuang dan nasionalisme harus ditanamkan dalam diri generasi muda dan bisa menjadi jalan keluar dari segala permasalahan saat ini yang sudah multi kompleks. Maka sudah waktunya para Pemuda Melaksanakan Kongres Luar Biasa guna menentukan sikap kepada siapapun calon pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia ini karena kendaraan politik masa sekarang hanya mementingkan kelompoknya saja. Sangat penting semua pemuda pemudi dimana saja atau mahasiswa pelajar santri dan setara dengannya menentukan sikap yang jelas untuk pemimpin nanti. Jangan lagi menjadi peserta penonton dan terjebak oleh kepentingan oligarki dan politik praktis.

Terlebih untuk generasi muda saat ini tidak semua yang hidup dalam kenyamanan, juga memiliki pekerjaan atau usaha yang sehat. Perlu kerja keras membangun serta menata kembali sistem yang salah karena hanya memenangkan sekelompok pemaen politik dan oligarki. Maka memahami makna sumpah pemuda dapat membangkitkan semangat berjuang dan rasa cinta terhadap tanah air serta perduli dengan kondisi saat ini yang tidak sehat. Sumpah Pemuda bukan untuk seremonial tetapi adalah solusi terbaik untuk memperbaiki kondisi saat ini yang merugikan bagi Pemuda Indonesia ujar Prof Sutan Nasomal

Sumpah Pemuda adalah satu satunya kesepakatan untuk menentukan sikap yang kuat, bila diam saja akan tertindas selama lamanya oleh sistem yang salah dan kesempatan baik yang ada pasti hilang. Pemuda pemudi yang cerdas pasti memahami permasalahan saat ini.

Semangat memperbaiki nasib Pemuda Pemudi Indonesia adalah isi dari inti ikrar Sumpah Pemuda.

1. Ikrar Pertama
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia"

2. Ikrar Kedua
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia"

3. Ikrar Ketiga
"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".

Nasib suatu kaum tidak akan berubah bila kaum tersebut tidak mau merubahnya.
Sudah saatnya Para Pemuda kembali tampil berperan penting menentukan arah Negara Indonesia. Prof Sutan Nasomal

Redaksi, www.news.kominfo.co.id
NH